Menu

Mode Gelap

Berita · 28 Jul 2020 00:26 WIB ·

PBNU: Setelah Minta Maaf, Mendikbud Harus Evaluasi Program Organisasi Penggerak


PBNU: Setelah Minta Maaf, Mendikbud Harus Evaluasi Program Organisasi Penggerak Perbesar

Ketua PBNU Bidang Pendidikan Hanief Saha Ghafur
Jakarta, NU Online – Ketua PBNU Bidang Pendidikan Hanief Saha Ghafur mengatakan bahwa PBNU dengan senang hati menyambut baik permohonan maaf Mendikbud Nadiem Makarim terkait Program Organisasi Penggerak (POP).

“PBNU dengan senang hati jika (soal) permohonan maaf kita terima, tapi harus ada evaluasi. Pak Nadim perlu evaluasi POP itu,” kata Hanief, Selasa (28/7) malam.

Menurutnya, Mendikbud harus memberikan fokus bukan hanya kepada pembinaan guru, namun juga penguatan interaksi guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan sesama siswa.

Hanief menganggap wajar adanya sejumlah protes dari beberapa pihak terkait kebijakan POP yang sala di antaranya menyalurkan melalui Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation. Namun kini telah diklarifikasi Mendikbud.

“Terkait dengan dana itu kan sebetulnya dana APBN jadi banyak yang marah. Kok dikasih ke organisasi atau lembaga yang seharusnya menjadi donor. Ketersinggungannya di situ. Harus dievaluasi lembaga yang menjadi donor tidak perlu dilibatkan jika untuk penguatan organisasi pendidikan penggerak,” kata Hanief.

Hanief menambahkan, Mendikbud perlu belajar kepada negara-negara seperti Amerika dan Eropa di mana lembaga donor justru mendanai LSM atau NGO.

Karena itu, menurut Hanief jika mengajak kementerian maka partisipasnya dengan biaya LSM. Sedangkan pemerintah mendanai ormas kemasyarakatan dan pendidikan yang bermitra dan bermitra dengan Kementerian.

“Mendikbud perlu belajar itu. Tidak perlu melibatkan sampai memberi uang membiayai apalagi dana yang diberikan sampai 20 miliar. Sebaliknya Tanoto Faundation, Djarum Foundatiom diajak dan didorong mendanai LSM bidang pendidikan yang memang konsen di bidang penguatan guru,” katanya.

Di tengah situasi pandemic saat ini, lanjut Hanief, Kemdikbud juga harus membantu pihak atau level yang paling lemah. Dalam hal ini bukan hanya guru, tapi juga penguatan pembelajaran siswa.

“Yang paling lemah itu siapa? Ya, TK, SD, SMP. Di SMA sudah lumayan karena ada gadget dan lainnya. Pada level wilayah pembelajaran yang paling lemah di desa yang tidak terjangkau internet atau kuota,” kata Hanief.

Ia menambahkan dampak pembelajaran daring mungkin akan melahirkan klaster ketidakbermutuan dalam pendidikan. Klaster tidak bermutu akan muncul saat pandemic ini di desa di SD, SMP di daerah miskin.

“Itu yang perlu diperkuat. Jangan hanya POP fokus ke guru, tapi perluas juga kepada titik-titik terlemah dari proses pembelajaran. Sebab itu yang jadi ancaman nyata adalah ketidakbermutuan pendidikan. Jangan hanya ke urusan guru, tapi pembelajarannya juga,” tegasnya.

Nadiem mengklarifikasi tentang pihak Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation dalam POP. Menurutnya, Kemdikbud telah menyepakati bahwa partisipasi mereka dalam kolaborasi program tersebut tidak akan menggunakan dana dari APBN sepeserpun.

“Mereka akan mendanai sendiri aktivitas programnya tanpa anggaran dari pemerintah. Harapan kami, ini akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan, dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan,” katanya.

Pewarta: Kendi Setiawan

Editor: Abdullah Alawi
Sumber Berita:
admin
Author: admin

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

Mas Kyai Ghufron Alvi & Usman Malik Terpilih Sebagai Rois Syuriah & Ketua Tanfidziyah MWC NU Muntilan

11 August 2024 - 17:00 WIB

KH. Ahmad Izzudin Resmi Membuka Konferensi XV MWC NU Muntilan

11 August 2024 - 13:40 WIB

Kunjungan Ketua LP Maarif PCNU Kabupaten Magelang ke MI Maarif Arrosyidin Pucang

23 January 2024 - 12:34 WIB

Hj. Wafiq Azizah Tuntaskan Malam Puncak “Grebeg Jemunak” Ramadhan Fest Gunungpring 2023

11 April 2023 - 20:11 WIB

AKP Abdul Muthohir, S.H., M.H. Kapolsek Muntilan Dukung “Grebeg Jemunak Gunungpring” Menjadi Agenda Tahunan

11 April 2023 - 20:05 WIB

Grebeg Jemunak Puncak Rangkaian Ramadhan Festival 2023 Gunungpring, Muntilan, Magelang

11 April 2023 - 19:44 WIB

Trending di Berita