Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang istimewa melebihi bulan yang lain. Di Bulan Muharram Allah melimpahkan lebih banyak rahmat, karena di bulan ini banyak sekali keutamaan untuk melakukan amalan untuk menambah kedekatan diri manusia kepada Tuhannya.
Salah satu keutamaan pada bulan Muharram adalah menyantuni anak yatim, meskipun seharusnya tidak hanya pada bulan ini kita menyayangi anak yatim. Namun untuk mengasah, mengajak manusia melakukan kebaikan perlu momentum dan trigger. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa bulan Muharram merupakan hari raya bagi anak yatim, maka di bulan inilah Nabi Muhammad SAW mengajak umatnya untuk memperhatikan nasib seorang anak yang ditinggalkan oleh salah satu maupun kedua orang tuanya.
Dalam sejarah yang kita tahu bahwa Nabi Muhammad panutan kita pun juga seorang yatim. Beliau ditinggalkan ayahanda ketika masih di dalam rahim Sang Ibunda. Tidak hanya itu, Nabi Muhammad juga ditinggalkan Ibunda pada saat masih umur belia. Tidak heran bila menyantuni dan menyayangi anak yatim merupakan sebuah tindakan yang istimewa dan sangat dianjurkan.
Kita tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya ditinggalkan oleh kedua orang tua yang seharusnya menjadi pendidik paling utama, memberikan penghidupan, dan memberikan kasih sayang dalam bentuk apapun ketika masih kecil yang belum mampu untuk menghadapi kehidupan sendirian.
Alhamdulillah, kita patut bersyukur bahwa di bulan Muharram ini banyak sekali lembaga-lembaga, kelompok masyarakat maupun secara pribadi, menggalakkan dengan memberikan wadah bagi masyarakat yang mampu untuk memberikan donasi sebagai salah satu bentuk kasih sayang yang diberikan kepada anak yatim di wilayah masing-masing.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dalam sebuah kepanitiaan Penyantunan Anak Yatim dan Pondok Pesantren Daarussalam pimpinan Bp. Kyai Rohmat, pada tanggal 28 Agustus lalu menyelenggarakan Pengajian Akbar dan Penyantunan Anak Yatim yang dikumpulkan dari kelurahan Blongkeng, Plosogede dan Sirahan. Pada acara tersebut mengundang Kyai Yusuf asal Surabaya sebagai penceramah.
Menurut informasi, penggalangan dana penyantunan anak yatim terkumpul uang sebanyak Rp. 92 juta rupiah. Panitia penyantunan langsung menyerahkan dengan membagikan uang tersebut kepada seluruh anak yatim dengan tanpa sisa sepeserpun. Selain itu panitia juga memberikan bingkisan berupa keperluan belajar bagi semua anak yatim tersebut.
Selain itu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, sebagai organisasi Islam di wilayah Kecamatan Ngluwar juga mengadakan kegiatan serupa, yaitu penyantunan anak yatim yang dikumpulkan dari seluruh wilayah di Kecamatan Ngluwar. Acara tersebut diadakan pada hari Ahad, 30 Agustus 2020.
Dengan adanya tuntunan dari agama untuk menyantuni anak yatim, maka kehidupan sosial kita semakin terasah dan semakin peka terhadap kondisi saudara kita. Momentum seperti ini mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama, saling memberi apa yang menjadi kebutuhan dari saudara kita. Pada akhirnya, ketika kita mampu menjalankan fungsi sebagai makhluk sosial, Allah memberikan keberkahan dari setiap rahmat yang dititipkan kepada kita, yang kita olah dan manfaatkan untuk membantu sesama makhluk Allah.